Kopi Toraja

on Minggu, 14 Desember 2008

ANDA yang kerap, atau setidaknya pernah, ke kedai kopi waralaba internasional seperti Excelso, Coffee Been, atau Starbucks pasti pernah mendapatkan menu kopi Toraja. Hmmm... aromanya harum bukan? Para penikmat kopi akan segera tahu, kopi Toraja bukan kopi biasa. Kopi Toraja dipercaya memiliki kualitas terbaik di dunia setelah kopi Jamaica.

Orang-orang Belanda dulu menyebut kopi Toraja sebagai Kallosi Celebes Coffee. Ditaman oleh para petani Toraja di perkebunan kopi di lereng-lereng pegunungan.

Ada dua jenis kopi di Toraja, robusta dan arabica. Kopi robusta Toraja memiliki cita rasa agak lembut namun aromanya tidak terlalu harum. Sedangkan kopi arabica Toraja memiliki citarasa yang tajam dengan aroma harumnya yang memikat.

Menikmati kopi di tengah udara dingin Toraja sungguh luar biasa. Anda bisa memperoleh kopi Toraja di Pasar Makale atau Pasar Rantepao. Di dua pasar ini, kopi dijual curahan. Baik yang sudah berbentuk bubuk atau masih biji. Terbuka kesempatan untuk tawar-menawar harga.

Wisatawan juga bisa mendapatkan kopi Toraja dalam kemasan yang dijual di toko-toko di Makale atau Rantepao. Ada kemasan plastik atau kemasan kertas. Ada produsen kopi Toraja yang cukup kreatif mengemasnya dalam kotak kayu berukir atau bambu dengan goresan khas Toraja sehingga menyerupai souvenir. Tersedia dalam ukuran kecil mapun besar. Tak perlu khawatir soal harga. Pasti terjangkau

Bira

Tanjung Bira merupakan pantai pasir putih yang cukup terkenal di Sulawesi Selatan. Pantai ini termasuk pantai yang bersih, tertata rapi, dan air lautnya jernih. Keindahan dan kenyamanan pantai ini terkenal hingga ke mancanegara. Turis-turis asing dari berbagai negara banyak yang berkunjung ke tempat ini untuk berlibur.


B. Keistimewaan
Pantai Tanjung Bira sangat indah dan memukau dengan pasir putihnya yang lembut seperti tepung terigu. Di lokasi, para pengunjung dapat berenang, berjemur, diving dan snorkling. Para pengunjung juga dapat menyaksikan matahari terbit dari belahan pegunungan dan terbenam di pantai,sungguh indah pemandangan sunsetnya, serta dapat menikmati keindahan dua pulau yang ada di depan pantai ini, yaitu Pulau Liukang dan Pulau Kambing.

C. Lokasi
Tanjung Bira terletak di daerah ujung paling selatan Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba.

D. Akses
Tanjung Bira terletak sekitar 40 km dari Kota Bulu Kumba, atau 200 km dari Kota Makassar. Perjalanan dari Kota Makassar ke Kota Bulukumba dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum berupa mobil Kijang, Panther atau Innova dengan tarif sebesar Rp. 40.000,-. Selanjutnya, dari Kota Bulukumba ke Tanjung Bira dapat ditempuh dengan menggunakan mobil pete-pete (mikrolet) dengan tarif berkisar antara Rp. 8.000,- sampai – Rp. 10.000,-. Total waktu perjalanan dari Kota Makassar ke Tanjung Bira sekitar 3 – 3,5 jam.
Di kawasan wisata Tanjung Bira, angkutan umum beroperasi hanya sampai sore hari. Jika pengunjung harus kembali ke Kota Makassar pada sore itu juga, di sana tersedia mobil carteran (sewaan) dengan tarif Rp. 500.000,-.

E. Harga Tiket Masuk
Biaya tiket masuk ke lokasi Pantai Tanjung Bira sebesar Rp. 5.000,-.

F. Akomodasi dan Fasilitas
Kawasan wisata Pantai Tanjung Bira dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti restoran, penginapan, villa, bungalow, dan hotel dengan tarif mulai dari Rp. 200.000,- hingga Rp. 800.000,- per hari. Di tempat ini juga terdapat persewaan perlengkapan diving dan snorkling dengan tarif Rp. 80.000,-. Bagi pengunjung yang selesai berenang di pantai, disediakan kamar mandi umum dan air tawar untuk membersihkan pasir dan air laut yang masih lengket di badan. Di kawasan pantai juga terdapat pelabuhan kapal ferry yang siap mengantarkan pengunjung yang ingin berwisata selam ke Pulau Selayar.

Kuta

on Kamis, 04 Desember 2008

Kuta yang terletak di bagian selatan pulau Bali, merupakan salah satu cikal bakal perkembangan pariwisata Bali. Dulunya tempat ini merupakan perkampungan nelayan Bali dan seiring berkembangnya pariwisata Indonesia dan Bali khususnya, penduduk lokal mulai menyewakan rumah pribadi untuk disewakan sebagai tempat penginapan.


Sekarang kawasan Kuta telah berkembang menjadi ikon pariwisata Bali atau lebih dikenal dengan sebutan International city karena merupakan tempat bertemunya wisatawan dari seluruh dunia dan juga wisatawan lokal.


Dilihat dari segi fasilitas Kuta memiliki fasilitas yang lengkap. Penginapan atau hotel, restoran, spa dan pendukung pariwisata lainnya banyak ter dapat di sini.


Pantai Kuta merupakan tempat wisata yang banyak dipilih untuk menghabiskan liburan selama di Kuta. Pantai dengan pasir putih ini dipilih sebagai tempat olahraga surfing dan juga sangat cocok untuk tempat bersantai sambil menantikan indahnya sunset pantai Kuta. Tidak salah ribuan wisatawan selalu memadati pantai ini.

Pura Goa Lawah

Perjalanan kita ke Klungkung kali ini akan mengunjungi salah satu tempat wisata di Bali dan dikenal juga sebagai pura yang bernilai sejarah, apalagi kalau bukan pura Goa Lawah. Lawah berarti kelelawar. Di Bali Pura Goa Lawah merupakan Pura untuk memuja Tuhan sebagai Dewa Laut. Pura Goa Lawah di

Desa Pesinggahan Kecamatan Dawan, Klungkung inilah sebagai pusat Pura Segara (pura laut) di Bali untuk memuja Tuhan sebagai Dewa Laut. Dalam Lontar Prekempa Gunung Agung diceritakan Dewa Siwa mengutus Sang Hyang Tri Murti untuk menyelamatkan bumi. Dewa Brahma turun menjelma menjadi Naga Ananta Bhoga. Dewa Wisnu menjelma sebagai Naga Basuki. Dewa Iswara menjadi Naga Taksaka. Naga Basuki penjelmaan Dewa Wisnu itu kepalanya ke laut menggerakan samudara agar menguap menajdi mendung. Ekornya menjadi gunung dan sisik ekornya menjadi pohon-pohonan yang lebat di hutan. Kepala Naga Basuki itulah yang disimbolkan dengan Pura Goa Lawah dan ekornya menjulang tinggi sebagai Gunung Agung. Pusat ekornya itu di Pura Goa Raja, salah satu pura di kompleks Pura Besakih. Karena itu pada zaman dahulu goa di Pura Goa Raja itu konon tembus sampai ke Pura Goa Lawah.
Karena ada gempa tahun 1917, goa itu menjadi tertutup. Keberadaan Pura Goa Lawah ini dinyatakan dalam beberapa lontar seperti Lontar Usana Bali dan juga Lontar Babad Pasek. Dalam Lontar tersebut dinyatakan Pura Goa Lawah itu dibangun atas inisiatif Mpu Kuturan pada abad ke XI Masehi dan kembali dipugar untuk diperluas pada abad ke XV Masehi.

Dalam Lontar Usana Bali dinyatakan bahwa Mpu Kuturan memiliki karya yang bernama ”Babading Dharma Wawu Anyeneng’ yang isinya menyatakan tentang pendirian beberapa Pura di Bali termasuk Pura Goa Lawah dan juga memuat tahun saka 929 atau tahun 107 Masehi. Umat Hindu di Bali umumnya melakukan Upacara Nyegara Gunung sebagai penutup upacara Atma Wedana atau disebut juga Nyekah, Memukur atau Maligia. Upacara ini berfungsi sebagai pemakluman secara ritual sakral bahwa atman keluarga yang diupacarai itu telah mencapai Dewa Pitara. Upacara Nyegara Gunung itu umumnya di lakukan di Pura Goa Lawah dan Pura Besakih salah satunya ke Pura Goa Raja.

Pura Besakih di lereng Gunung Agung dan Pura Goa Lawah di tepi laut adalah simbol lingga yoni dalam wujud alam. Lingga yoni ini adalah sebagai simbol untuk memuja Tuhan yang salah satu kemahakuasaannya mempertemukan unsur purusa dengan predana. Bertemunya purusa sebagai unsur spirit dengan predana sebagai unsur materi menyebabkan terjadinya penciptaan. Demikiankah Gunung Agung sebagai simbol purusa dan Goa Lawah sebagai simbol pradana. Hal ini untuk melukiskan proses alam di mana air laut menguap menjadi mendung dan mendung menjadi hujan. Hujan ditampung oleh gunung dengan hutannya yang lebat. Itulah proses alam yang dilukiskan oleh dua alam itu. Proses alam itu terjadi atas hukm Tuhan. Karena itulah di tepi laut di Desa Pesinggahan dirikan Pura Goa Lawah dan di Gunung Agung dirikan Pura Besakih dengan 18 kompleksnya yang utama. Di Pura itulah Tuhan dipuja guna memohon agar proses alam tersebut tetap dapat berjalan sebagaimana mestinya. Karena dengan berjalannya proses itu alam ini tetap akan subur memberi kehidupan pada umat manusia.

Pujawali atau piodalan di Pura Goa Lawah ini untuk memuja Bhatara Tengahing Segara dan Sang Hyang Basuki dilakukan setiap Anggara Kasih Medangsia. Di jeroan (bagian dalam) Pura, tepatnya di mulut goa terdapat pelinggih Sanggar Agung sebagai pemujaan Sang Hyang Tunggal. Ada Meru Tumpang Tiga sebagai pesimpangan Bhatara Andakasa.

Ada Gedong Limasari sebagai Pelinggih Dewi Sri dan Gedong Limascatu sebagai Pelinggih Bhatara Wisnu. Dua pelinggih inilah sebagai pemujaan Tuhan sebagai Sang Hyang Basuki dan Bhatara Tengahing Segara.


Mengambil Refensi dari Blog lainnya.

Dreamland

Selama ini Bali, wisata pantai yang paling terkenal dan diingat wisatawan domestik maupun mancanegara tentu saja masih Pantai Kuta. Nama Pantai Kuta sudah begitu mendunia sehingga ketika menyebut pulau Bali tidak akan pernah terlepas dari nama pantai ini. Tak heran kalau pantai Kuta perkembangannya paling pesat dibanding dengan objek-objek wisata lain di Bali.


Sebenarnya pulau Bali yang elok, punya banyak sekali pantai yang potensial sebagai obyek wisata, selain Pantai Sanur, Pantai Nusa Dua, Pantai Uluwatu, Pantai Tanah Lot dan Pantai Lovina yang telah dikenal wisatawan meski belum setenar Kuta.


Tapi apakah hanya ini, pantai-pantai elok yang ada di Bali? Tentu tidak. Masih banyak pantai-pantai lain yang tidak kalah eloknya dengan pantai yang sudah dikenal tersebut. Salah satu diantaranya yang mulai naik daun di kalangan wisatawan yaitu Dreamland.


Dreamland berlokasi di ujung kawasan Desa Pecatu, Kabupaten Badung, Bali. Jika ditempuh dari GWK ke arah Uluwatu ada di setelah Jimbaran. Sekitar 20 menit dari Uluwatu dan 45 menit dari utara pantai Kuta.


Jika Anda pernah mendengar Bingan atau Pedang Pedang, Dreamland berada di sekitar sana berdampingan dengan pantai Balangan. Tepatnya, kalau ingin kesana tinggal masuk ke jalan Uluwatu ke arah Pantai Uluwatu. 3 Km sebelumnya, akan terlihat sebuah jalan masuk besar tanpa penjaga, di sebelah kanannya ada kondominium besar yang konon katanya milik Tommy Soeharto. Dari sana tinggal terus saja ke arah laut.

Pelataran pantai indah itu semula cuma titik kecil dari areal 900 hektar milik PT Bali Pecatu Graha (BPG) yang sempat heboh di tahun 1996. Lahan seluas itu diborong untuk disulap menjadi resor superluks "Resor Pecatu Indah".


Konon resor itu akan dipadukan dengan kawasan wisata, seraya memanfaatkan keindahan dan keaslian alam, sekaligus pelestarian lingkungan hidup. Bahkan yang punya resor, Tommy Soeharto, anak mantan Presiden Soeharto, maunya bikin "lingkungan permukiman dan wisata paling unik di seluruh Asia Tenggara". Tapi seiring Indonesia tersapu krisis moneter dan krisis kredibilitas pimpinan, proyek mahagede BPG mulai meredup.


Entah siapa yang pertama kali tahu perihal adanya spot begitu indah nan permai di ujung selatan Badung Selatan ini, dekat bangunan suci dan keramat Pura Uluwatu yang konon sudah ada sejak 10 abad lalu. Pantai yang bertiket Rp 5.000 ini memang hebat.


Alam pantainya indah, belum terlalu terusik, meski ada beberapa bangunan semi-permanen. Lokasi berpasir coklat bersih di pantai sempit, tepat di bawah dinding karang curam, memang cocok sebagai dream beach untuk nonton matahari tenggelam atau melihat turis main papan selancar.


Airnya pun masih begitu bersih, sebening kristal. Terdapat bukit berpasir putih yang menghadap pantai. Ombaknya pun begitu sesuai bagi para penggila surfing. Di kalangan ini Dreamland sudah dijadikan semacam surfing spot baru di Bali.


Berpasir koral dan tempat yang fantastik untuk berjemur. Terdapat beberapa café dan fasilitas lainnya. Terdapat pula penjaja makanan dan persewaan kursi yang dapat kita pakai. Penginapan disana pun masih tergolong murah.


Kalau ingin yang agak mewah sudah tersedia 'Dreamland Villa' yang letaknya sangat dekat dengan pantai. Dengan mengusung kelebihan, disediakannya 33 kolam renang pribadi untuk tiap kompleks villa-nya. Tarifnya US$262-850 per hari patut dijadikan referensi bagi siapa saja yang ingin menikmati keindahan Dreamland dengan tentunya mendapatkan kemewahan fasilitas hotel.


Melihat keindahannya dan masih begitu asrinya Dreamland, tempat itu cocok bagi tujuan bersenang-senang kalian kalau sedang berwisata ke Bali. Selamat menikmati pantai impian Anda!

Garuda Wisnu Kencana

Ide Garuda Wisnu Kencana (GWK) bgitu hebat. Sebuah mini-city dengan segala fasilitas hiburan, shopping dan tempat rekreasi seluas puluhan hektar. Tentu saja jangan lupakan patung GWK itu sendiri. Rencananya akan menjulang setinggi 128 meter dan konon merupakan yg tertinggi di dunia untuk kategori Statue.

Terletak di kawanan pebukitan dgn view yg menawan seperti Pantai Kuta & Jimbaran di kejauhan, Airport Ngurah Rai dan Pelabuhan benoa. Kamu bisa mencapai GWK melalui beberapa jalur.


Proyek GWK sudah dimulai sejak lama. Ada 2 stage utama untuk menggelar acara kesenian. Satunya kecil, cocok untuk theater, konser band ABG, ato kesenian daerah. Satunya lagi ukuran jumbo dgn pilar2 raksasa. Kalo ada acara2 skala nasional/internasional pasti ngambil tempat disini.

Berkeliling GWK akan membuat kita kagum. Area yang aslinya bukit batu yang miring terjal disulap menjadi sebuah bangunan raksasa dgn arsitektur mengagumkan. Bukit dipotong2 menjadi pilar2 raksasa ala bangunan di mesir, tapi tetap dengan style Bali.

Dibalik semua keindahan, proyek GWK ternyata punya banyak kasus. Proyek GWK dari awal berjalan lancar sampai Bom Bali I meledak. Bali mengalami krisis dan proyek mulai mangkrak. Penduduk lokal mulai berdemo menuntut janji pekerjaan sebagai kompensasi dari pembebasan tanah. Isu korupsi dan penyelewengan dana juga mulai menggerogoti GWK.

Air Terjun Gitgit

Air Terjun ini terletak di Desa Gitgit Kecamatan Sukasada. Dari Kota Singaraja berjarak 11 km ke arah selatan menuju Desa Pancasari dan Bedugul. Air terjun yang berketinggian ± 35 meter ini sangat asri dan memiliki panorama yang indah dan berada di lingkungan yang berhawa sejuk.Turun dengan jalan kaki setelah melewati tempat Parkir Gitgit, beberapa pemuda lokal yang diorganisir oleh desa adat setempat menawarkan jasa mengantar para wisatawan menuju wisata air terjun yang indah ini. Disamping suara deburan air terjun dan kicauan burung, hamparan sawah, perkebunan cengkeh dan kopi / begitu pula tumbuhan bambu sepanjang jalan menuju air terjun menyuguhkan suasana damai dan alami.

Pantai Lovina (Lovina Beach)

Kawasan Wisata Lovina ini merupakan kawasan wisata pantai dengan daya tarik utamanya pantai dengan air laut yang tenang, pasir berwarna kehitam-hitaman, dan karang laut dengan ikan-ikan tropisnya. Karena sifat lautnya yang tenang, Lovina ini sangat cocok untuk rekreasi air seperti menyelam, snorkling, berenang, memancing, berlayar, mendayung dan sekedar berendam di air laut. Disamping daya tarik tersebut di atas, dapat dicatat disini adanya ikan lumba-lumba dalam habitat aslinya. Ikan lumba-lumba yang jumlahnya ratusan ini dapat dilihat di pagi hari, kurang lebih satu kilometer lepas pantai. Ikan lumba-lumba yang menyelam, melompat di atas permukaan air dengan pemandangan untaian gunung di sebelah selatannya, langit kemerah-merahan pertanda terbitnya matahari, merupakan suatu pemandangan yang memberi daya tarik yang sangat memikat. Kawasan Lovina ini juga ditunjang oleh banyak daya tarik wisata di sekitarnya yang mudah dicapai. Daya tarik pariwisata di sekitar Lovina antara lain : Air Panas Banjar, Wihara Budaha, Air Terjun Gitgit, dan desa-desa sekitarnya yang sangat ideal untuk mereka yang mencintai alam (ecotourism).


Secara resmi, kawasan ini disebut Wisata Kalibukbuk, namun lebih dikenal dengan sebutan Kawasan Wisata Lovina. Kawasan ini meliputi 2 kecamatan, yaitu Desa Pemaron, Desa Tukadmungga, Desa Anturan dan Desa Kalibukbuk masuk Kecamatan Buleleng sedangkan Desa Kaliasem dan Desa Temukus masuk Kecamatan Banjar. Kedua-duanya terletak di kabupaten Daerah Tingkat II Buleleng. Desa yang terletak paling Timur yaitu Desa Pemaron (5 km Barat Singaraja) dan desa paling Barat yaitu Desa Temukus (12 km Barat Singaraja). Pusat kawasan wisata Lovina terletak 10 km dari kota Singaraja.

Kawasan wisata Lovina sementara ini menjadi pusat fasilitas kepariwisataan di Kabupaten Daerah Tingkat II Buleleng. Terdapat berbagai macam akomodasi, baik hotel berbintang, hotel melati, pondok wisata maupun "homestay", rumah makan, toko cendramata, angkutan, pelayanan pertukaran uang (money changer), pelayanan informasi pariwisata (tourist information service), telpon (Wartel) dan lain-lainnya. Sebagai kawasan wisata dan pusat fasilitas pariwisata di Buleleng, Lovina mendapat kunjungan yang terbesar dari wisatawan yang datang ke Buleleng. Berdasarkan hasil survey pariwisata tahun 1992, dari jumlah wisatawan yang menginap di Buleleng, 90 % menginap di Lovina.


Lovina diberi nama oleh Almarhum Anak Agung Panji Tisna. Konon nama Lovina diambil dari nama hotel kecil di India yaitu "Lafeina" dimana beliau menginap dan menulis buku dengan judul Ni Ketut Widhi (yang kemudian buku ini diterjemahkkan kedalam beberapa bahasa dan untuk mengenang almarhum). Ada juga versi lain Lovina ini diambil dari adanya dua pohon "santen" yang ditanam oleh putra beliau yang kemudian tumbuh saling berpelukan. Jadi Lovina berasal dari bahasa latin dengan arti saling mengasihi atau saling menyayangi. Kemudian oleh Bupati Kepala Daerah tingkat II Buleleng, Drs. I Ketut Ginantra selama masa jabatannya dari tahun 1988 sampai 1993, Lovina diartikan sebagai singkatan dari "Love" dan "Ina" artinya "Cinta Indonesia".

Joger

Kalau anda sudah pernah ke Bali, tapi belum pernah ke tempat yang terkenal ini. Berarti ada yang belum lengkap dengan jalan-jalan anda di Bali. Ya, Joger kini telah menjadi pilihan banyak wisatawan lokal yang sedang berlibur di pulau cantik ini.
Joger : pabrik kata-kata. Tidak salah memang banyak orang menyebutnya begitu. T-shirt yang diproduksi Joger memang berisi kata-kata yang lucu, “nyeleneh”, nakal dan membuat orang menjadi penasaran akan maknanya.
Kenapa namanya Joger sih? Menurut pemiliknya, Joseph Theodorus Wulianadi, yang cukup lama tinggal di Bali dan pernah berprofesi sebagai tour guide ini, nama Joger diambil dari gabungan namanya sendiri dan sahabatnya “Gerard”. Modal untuk memulai usaha ini didapat dari hadiah pernikahan Bapak Joseph di tahun 1981 dari Bapak Gerard.
Kini tiap musim liburan atau ngga, toko T-shirt yang satu ini selalu ramai dan bikin macet kawasan jalan Raya Kuta, belakang Supernova. Oh ya letaknya itu sangat strategis dekat dengan pusat keramaian Kuta, cuma kadang-kadang masalahnya parkir mobil yang susah, apalagi kalau musim liburan.
So, tertarik untuk membawa pulang oleh-oleh dari Joger? Jangan lewatkan jalan-jalan anda di Bali tanpa ke Joger.

Goa Gajah

Identifikasi dan Daya Tarik
Goa Gajah baru ditemukan kembali pada tahun 1923. Walaupun Lwa Gajah dan Bedahulu, yang sekarang menjadi Goa Gajah dan Bedahulu, telah disebutkan di dalam kitab Nagarakertagama ditulis pada tahun 1365 M. Pada tahun 1954, ditemukan kembali kolam petirtaan di depan Goa yang kemudian disusul dengan pemugaran dan pemasangan kembali area-area pancuran yang semula terletak di depan Goa dalam keadaan tidak lengkap. Kekunoan Pura Goa Gajah dapat dibagi menjadi dua bagian.

Lokasi
Pura Goa Gajah yang dikalangan penduduk setempat lebih dikenal dengan nama Pura Goa, terletak disebelah barat desa Bedahulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar, kira-kira 27 Km dari Denpasar. Suatu kunjungan ke Pura ini dapat dilakukan dengan mudah, karena letaknya hanya beberapa meter di bawah jalan raya menuju desa Tampaksiring. Sesungguhnya Pura ini dibangun di embah sungai Petanu, dengan panorama alam yang indah, disela-sela pohon-pohon nyiur dan sebuah sungai kecil bercampur dengan Sungai Petanu dibawahnya.

Fasilitas
Pura Goa Gajah sebagai peninggalan sejarah dan purbakala yang penting, kecuali berada di tepi jalan raya yang baik, juga mempunyai fasilitas-fasilitas pendukung yang memadai. Di sebelah barat pura terdapat Restaurant Petanu (Petanu, Food and Beverage) dan dari sini pengunjung dapat menyaksikan alam disebelah utaranya dengan air terjun, walaupun tidak terlalu besar. Tidak jauh dari restaurant ini, ke arah barat terdapat beberapa buah toko-toko souvenir yang baik. Di tepi jalan raya (di atas Pura Goa Gajah), telah dibangun sebuah Warung Telekomunikasi untuk komunikasi yang diperlukan. Di tempat parkir, terdapat juga warung-warung minuman dan souvenir serta toilet untuk umum, sedangkan di sebelah selatan Pura (di samping ceruk pertapaan) telah dibangun sebuah balai istirahat untuk berteduh, dengan toilet, sebuah kolam kecil dan sebuah taman kecil. Disamping itu, kini sedang dibangun sebuah wantilan, di ujung tangga turun ke halaman pura, untuk keperluan masyarakat dan pengunjung. Agak ke barat dari Wantilan ini, di balik pohon-pohon yang rindang terdapat sebuah toilet. Di sebelah selatan tempat parkir, terdapat dua buah restaurant.

Kunjungan
Sementara menikmati hidangan di restaurant ini, pengunjung dapat memandang ke selatan atau ke bawah (ke sebelah timur Pura), menikmati alam yang indah disertai desiran angin yang menyegarkan. Dewasa ini, Pura Goa Gajah semakin banyak dikunjungi oleh para wisatawan, baik dari nusantara maupun mancanegara.

Deskripsi
Bagian utara terdiri dari sebuah Goa Alam yang dipahat berbentuk huruf "T". Di dalam Goa ini terdapat sebuah arca Ganesa, yang dianggap sebagai Dewa Ilmu Pengetahuan, fragmen-fragmen arca dan sebuah trilangga yang dikelilingi oleh delapan buah lingga kecil-kecil. Pada bagian dinding Goa, terdapat ceruk-ceruk pertapaan dan bagian muka Goa, kecuali dihiasi dengan pahatan yang menggambarkan sebuah hutan belantara dengan isinya, juga dilengkapi dengan sebuah kepala kala memakai subang.
Di dinding Goa terdapat juga prasasti singkat yang berbunyi "Kumon" dan "sahywangsa", yang menurut tipe hurufnya diduga berasal dari abad 11 M. Di sebelah barat Goa, di dalam sebuah bangunan terdapat sebuah arca jongkok, Ganesa dan arca Men Brayut yang di dalam mitologi agama Budha dikenal sebagai Hariti, penyelamat anak-anak.
Di depan Goa, kecuali arca penjaga, terdapat juga fragmen-fragmen bangunan yang tidak diketahui asal usulnya, seperti fragmen-fragmen bangunan yang sekarang tidak dikumpulkan di halaman pura di sebelah barat kolam petirtaan. Arca-arca pancuran yang sekarang telah berfungsi kembali di dalam kolam petirtaan yang dibagi menjadi tiga bagian, menurut gayanya diduga berasal dari abad 11 M. Sayang sekali arca pancuran yang terletak di kolam paling tengah, belum ditemukan hingga sekarang. Di sebelah kanan Goa, memang terdapat sebuah arca Pancuran Ganesa, tetapi ternyata tidak cocok dengan kolam yang paling tengah tadi.
Adapun bagian yang kedua dari Pura Goa Gajah ialah bagian sebelah Tenggara. Di sini terdapat dua buah arca Budha, yang sebuah tanpa kepala dan sebuah lagi masih cukup baik dengan gaya Jawa Tengah. Di sebelah utara arca ini, masih kelihatan melekat di tebing yaitu bagian kaki dari candi tebing yang bagian atasnya telah lama jatuh ke dalam sungai kecil. Di dalam sungai kecil ini terdapat relief stupa bercabang tiga, reruntuhan candi tebing dengan pahatan-pahatan yang indah. Di sebelah barat sungai kecil ini terdapat sebuah ceruk pertapaan.
Berdasarkan temuan kepurbakalaan tersebut di atas, dapat diketahui, bahwa Pura Goa Gajah berasal dari abad 9 dan 11 M. Yang dahulu kala berfungsi sebagai tempat pertapaan Bhiksu Buddha dan Pendeta Siwa. Kekunoan ini juga menunjukkan penyatuan ajaran agama Buddha dan Siwa berlangsung dengan baik.
Di seberang jalan raya di atas Pura Goa Gajah terdapat sebuah pura yang disebut pura Jempinis yang dalam ritual keagamaan masih mempunyai hubungan erat sekali denga Pura Goa Gajah. Di sini juga terdapat beberapa arca kuno dan fragmen - fragmen bangunan.

Tari Barong

Tari Barong, Tarian Barong menggambarkan pertarungan antara kebaikan melawan kebatilan. Barong adalah mahluk mithologi melukiskan kebaikan dan Rangda adalah maha dahsyat menggambarkan kebatilan. Tari barong ini dipentaskan dalam beberapa sesi/babak yaitu:

GENDING PEMBUKAAN
Barong dan kera sedang berada didalam hutan yang lebat, kemudian datang tiga orang bertopeng yang menggambarkan sedang membuat keributan dan merusak ketenangan hutan. Mereka bertemu dengan kera dan akhirnya berkelahi, dimana kera dapat memotong hidung salah seorang dari mereka.

BABAK PERTAMA
Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikut dari Rangda sedang mencari pengikut Dewi Kunti yang sedang dalam perjalanan untuk menemui patihnya.

BABAK KEDUA
Pengikut Dewi Kunti tiba . Salah seorang pengikut Rangda berubah menjadi setan (semacam Rangda) dan memasukan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti yang menyebabkan mersa dapat menjadi marah. Keduanya menemui Patih dan bersama-sama menghadap Dewi Kunti

BABAK KETIGA
Munculah Dewi Kunti beserta anaknya Sahadewa dan Dewi Kuntin telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya Sahadewa kepada Rangda. Tetapi setan (semacam Rangda) memasukan roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunti bisa menjadi marah dan berniatkan anaknya menjadi korban serta memerintahkan kepada Patihnya untuk membuah Sahadewa kedalam hutan. Patih ini pun tidak luput dari kemasukan roh jahat olrh setan dan mengikatnya dimuka Istana Rangda.

BABAK KEEMPAT
Turunlah Dewa Siwa dengan memberikan keabadian kepada Sahadewa dan keabadian ini tidak diketahui oleh Rangda, untuk mengoyak-ngoyak dan membunuh Sahadewa tetapi tidak dapat dibunuhnya, karena kekebalan yang diberikan Dewa Siwa.
Rangda menyerah kepada Sahadewa dan memohon untuk diselamatkan agar dengan demikian dia bisa masuk surga. Permintaan ini dipenuhi oleh Sahadewa dan sang Rangda mendapat surga

BAGIAN KELIMA
Kalika adalah salah seorang pengikut Rangda menghadap Sahadewa. Penolakan ini menimbulkan perkelahian dan kalika berubah menjadi babi hutan dan didalam pertarungan antara Sahadewa dengan babi hutan, Sahadewa mendapatkan kemenangan, kemudian ketika babi hutan ini merubah menjadi burung akan tetapi tetap dikalahkan. Dan akhirnya burung (kalika) merubah menjadi Rangda. Oleh karena saktinya Rangda ini, maka Sahadewa berubah rupa menjadi Barong melawan Rangda. Tidak ada yang menang, dengan demikian pertarungan ini terus abadi "Kebajikan melawan Kebathilan" kemudian munculah pengikut- pengikut Barong masing-masing dengan kerisnya yang hendak menolong Barong dalam pertarungan melawan Rangda. Mereka ini semuanya tidak berhasil mengalahkan kesaktian sang Rangda. TAMAT

Bedugul / Danau Beratan

Danau Beratan merupakan danau kaldera dengan ketinggian 1231 m diatas permukaan laut, dengan luas 3,8 km serta kedalaman maksimal 22 m. Volume air danau ini 0,049 km3 dan merupakan danau tertutup. Danau ini terletak di Kabupaten Tabanan dan bisa dijangkau dari jalan Denpasar – Singaraja dalam waktu tempuh lebih kurang satu setengah jam.


Wisatawan dapat mengakses Danau Beratan melalui dermaga yang telah disediakan atau berhenti di sekitar Pura Ulun Danu Beratan. Di sini, wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas rekreasi air juga dapat dilakukan di sini misalnya naik perahu bermotor keliling danau, parasailing, naik sampan (canoeing), banana boating, water skiing dan lain-lain. Danau Beratan merupakan tempat favorite bagi parawisatawan yang memiliki hoby memancing.


Wisatawan dapat istirahat di penginapan yang tersedia di sekitar danau sambil menikmati keindahan pemandangan di sekitar danau dengan Pura Ulun Danu-nya yang menawan.


Jika wisatawan mengunjungi Danau Beratan, mereka juga dapat mengunjungi obyek lainnya yang berdekatan seperti Kebun Raya Eka Karya di Bedugul yang merupakan tempat rekreasi yang menarik dengan udaranya yang sejuk dan pasar sayur dan buah di Candi Kuning yang dapat dijangkau hanya dalam beberapa menit saja. Berbagai jenis buah, sayur mayur serta rempah-rempah bisa dibeli di sini dengan pilihan yang cukup beragam.


Tidak jauh dari Pura Ulun Danu, wisatawan dapat melihat bangunan mesjid yang berdiri megah. Hal ini menunjukkan adanya toleransi keagamaan yang tinggi antara umat-umat yang berbeda agama.

Nusa Dua - Tanjung Benoa

Nusa Dua dan Tanjung Benoa, terletak di ujung selatan pulau Bali namun memiliki daya tarik yang berbeda.

Sebelum pergi ke nusa dua ada baiknya anda mengetahui bahwa Nusa Dua dengan BTDC (Bali Tourism Development Center) dikenal sebagai pusat hotel berbintang di Bali. Hotel seperti Westin, Ayodya resort (dulunya Bali Hilton International), Grand Hyatt, Nusa Dua Beach dan Nikko Hotel ada di sini. Jadi anda bisa memnyiapkan uang saku anda agak banyak dibanding tempat liburan lainnya di bali

Sementara itu, Tanjung benoa dikenal sebagai pusat wisata air mulai dari parasailing, banana boat, Jet Ski, Rolling Donut, Flying Fish, Snorkeling, Scuba Diving, Glass Bottom Boat + Turtle island dan olahraga air lainnya dapat dinikmati di sini. Pantai di sini tidak berombak dan tenang sehingga sangat aman untuk liburan keluarga bersama putra-putri anda.

Permainan yang bisa dinikmati diantaranya :
* PARASAILING yaitu permainan dimana anda akan memakai payung parasut dan ditarik oleh speed boat mengeliling pantai Tanjung Benoa. Jadi persis seperti terjun payung beneran. Waktu permainan ini satu putaran kira2 4 menit di udara. Ketinggian tali yg menghubungkan antara parasut dengan speed boat kurang lebih 80 meter. Jadi lumayan tinggi terbangnya.


* JETSKI, yaitu permainan menggunakan kendaraan di pantai seperti sepeda motor. Jetski disini tidak bisa anda kendarai sendiri, harus didampingi oleh instruktur, mengingat di pantai TB banyak terdapat perahu2 dan aktivitas watersport lainnya, sehingga tabrakan bisa dihindari. Jangan khawatir, si instruktur ini hanya akan mengendarai dari pinggir pantai menuju ke tengah laut, nah sampai disana giliran anda yg nyetir, si instruktur boncengan. Waktu permainan ini adalah 15 menit. Kalau anda mau exciting mengendarainya, cobalah terjang ombak yg ada..maka anda akan merasakan sensasi nikmatnya berkendara jetski ini.


* BANANA BOAT, menggunakan perahu karet tunggal, anda akan ditarik oleh speed boat berkeliling pantai dalam waktu 15 menit. Kapasitas muatan banana boat ini adalah max 4 orang plus 1 orang instruktur sbg pendamping. Anda bisa minta diceburin ke air selama boat berjalan, atau kalau tidak mau basah..minta yg normal2 saja. Kurang seru sih kalau main banana boat tanpa nyebur.


* FLYING FISH, ini permainan paling anyar di Bali. 3 buah banana boat dijadikan satu dengan tambahan rubber boat melintang di depannya dan ada semacam sayap disamping kanan kiri. Flying Fish dimainkan max oleh 3 orang, yaitu 2 orang penumpang disisi kanan kiri dan 1 orang instruktur ditengah2. Posisi anda bisa beridir seperti mengendarai sepeda motor atau tidur terlentang. Flying Fish ini akan ditarik oleh speed boat berkecapatan tinggi dgn jalur melawan arah angin. Dengan demikian, flying fish akan terbang diatas air kira2 2 meter atau lebih bergantung pada kecepatan angin. Persis seperti layangan. Bagi yg suka tantangan, jangan melewatkan untuk mencoba permainan ini.


* SNORKELING, yaitu berenang sambil melihat pemandangan bawah laut. Syarat utamanya anda harus bisa berenang. Dengan menggunakan masker dan fin, anda akan melihat ikan2 hias serta terumbu karang yang ada sambil berenang.


* SCUBA DIVING, yaitu menyelam. Daripada snorkeling, lebih bagus diving sekalian. Anda akan diberikan perlengkapan diving komplit, mulai dari pakaian, tangki oksigen dll. Diving tidak harus bisa renang, lebih baik kalo anda tdk bisa renang, karena lebih gampang. Satu wisatawan akan ditemani oleh satu instruktur di bawah air, jadi tidak perlu khawatir. Sebelumnya, anda akan di-brief dulu ttg cara2 menyelam yg benar. Kedalaman bagi pemula berkisar antar 3 meter - 7 meter didalam air selama 40 menit. Sambil membawa roti untuk makanan ikan, anda akan melihat indahnya pemandangan bawah laut yang dipenuhi oleh terumbu karang yang cantik dan ikan hias warni-warni.


* GLASS BOTTOM BOAT & PULAU PENYU, adalah wisata yg paling cocok jika anda mengajak anak anda yg masih kecil. Dengan menaiki perahu yg dibawahnya ada kaca bening, anda akan diajak berlayar melihat akuarium bawah laut yg terdapat di pantai Tanjung Benoa. Sambil melemparkan roti dari perahu, ikan2 akan naik dan mengejar makanan tsb. Jumlahnya ratusan ekor dan berwarna warni. Demikian juga dgn pemandangan karang laut yg elok. Setelah puas melihat hal tsb, perahu akan meluncur menuju Pulau Penyu utk melihat lokasi penangkaran penyu, binatang yg cukup langka keberadaannya. Disini anda akan melihat telur penyu yg dikeram, kemudian penyu yg masih kecil2, penyu remaja sampai dengan penyu dewasa yg sudah siap menjadi induk. Jenis penyu tidak hanya satu saja, tapi ada beberapa jenis. Disamping itu, dilokasi ini juga terdapat binatang lain spt burung, kelelawar, ular, dll yg sangat jinak, sehingga bisa anda pegang utk di foto. Permainan ini berlangsung sekitar 1 jam.

Tari Cak (Fire Dance)

Tari Cak Api (Fire Dance) adalah pertunjukkan Tari Cak Ramayana yang pada bagian akhir pertunjukannya ditambahkan dengan pertunjukkan Tari Sang Hyang Jaran. Tari ini adalah sendratari kolosal yang dikenal sebagai monkey dance yang melibatkan 50 sampai dengan 150 orang penari yang sebagian besarnya terdiri dari pemain laki-laki dengan memakai busana babuletan (kain yang dipakai secara harmonis diselinggi oleh beberapa aksen dan upacara-upacara lainnya). Penerangan yang dipakai dalam pertunjukkan ini adalah lampu yang bentuknya ditata seperti candi dan diletakkan di tengah-tengah stage sementara seluruh pemain cak duduk melingkar di luarnya. Daya tarik pertunjukkan ini terletak pada jalinan musik vokalnya yang ritmis dan berlapis-lapis (multilayerd). Tari Cak membawakan lakon “Kepandung Dewi Sita” (penculikan Dewi Sita) dari wiracarita Ramayana. Setelah drama penculikan Dewi Sita berakhir, pertunjukkan ini dilanjutkan dengan menampilkan adengan Tari Sang Hyang Jaran.


Bagian pertunjukkan ini menampilkan seorang laki-laki penari yang menungganggi boneka kuda dan menari di atas bara api. Bagian pertunjukkan yang memancarkan suasana magis ini diiringi nyanyian koor yang dilakukan oleh pemain cak. Tari Sang Hyang Jaran dahulu hanya dipentaskan pada musim-musim tertentu, yaitu apabila terjadi wabah penyakit atau ada suatu kejadian-kejadian yang dianggap aneh dan meresahkan masyarakat.

Tari ini berkembang di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Bangli. Namun, setelah masukknya pariwisata, masyarakat pendukung tari yang dahulunya berfungsi sebagai penolak bala atau pengusir wabah penyakit ini membuat pertunjukkan imitasinya untuk disajikan sebagai seni pertunjukkan wisata dengan menambah cerita Ramayana pada bagian awal pertunjukannya. Adegan berkuda menginjak-injak bara api yang ditampilkan pada pertunjukkan ini sebetulnya tidaklah sungguh-sungguht kesurupan (trance) karena penyajian adegan ini memang ditata sebelumnya dan dalam pengungkapannya diperkuat oleh ekspresi penarinya.

Tanah Lot

Di sini ada dua pura yang terletak di di atas batu besar. Satu tertelak bener2 di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Bahkan pada hari yang terang (laut tidak berkabut, cerah lah) kamu bisa melihat Pura Uluwatu dari sini. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi Pulau Bali. Dan Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Beliau adalah Sanghyang Nirantha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Sanghyang Nirantha.
Bendesa Beraben menyuruh Sanghyang Nirantha untuk meninggalkan Tanah Lot. Beliau menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana.
Beliau juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben’akhirny’ menjadi pengikut Sanghyang Nirantha.
Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan, melengkung gitu. Apabila kamu turun ke pantai antara Pura Tanah Lot dengan tebing, maka pada bulan tertentu kamu akan menyaksikan sunset terhebat versi gue. Bola matahari yang berwarna merah akan tepat berada di lobang tebing. Seperti mata yang lelah memandang dunia. Sayang nya pemandangan ini cuman ada pada bulan-bulan tertentu yaitu saat matahari tenggelam condong ke utara.
Dari tempat parkir menuju ke area pura kamu akan banyak menjumpai art shop dan warung makan atau sekedar kedai minuman. Feel free buat belanja. Yang bisa nawar dianjurkan.